Tantangan Pertanian di Kalimantan Timur: Sigit Wibowo Serukan Dukungan untuk Petani
jurnalharian.com, Kalimantan Timur memiliki lahan yang luas dan potensi besar untuk menjadi daerah mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Namun, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah biaya untuk melakukan modernisasi di sektor pertanian tanaman pangan. Dalam pernyataannya, Sigit menyoroti bahwa petani di daerah ini mengalami keterbatasan biaya dan sumber daya manusia yang sangat minim. “Petani kebanyakan sudah berusia di atas 45 tahun, sehingga regenerasi petani menjadi salah satu isu penting,” jelasnya.
Keterbatasan infrastruktur, khususnya dalam hal air dan irigasi, juga menjadi masalah yang menghambat produktivitas pertanian. Sigit menegaskan bahwa tanpa dukungan dari pemerintah atau pihak swasta, petani kecil sering kali tidak mampu membeli alat-alat modern yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian. “Petani kecil seringkali tidak mampu membeli alat-alat modern, apalagi jika tidak ada dukungan dari pemerintah atau pihak swasta,” ungkapnya.
Sebagai solusi, Sigit mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih besar kepada sektor pertanian tanaman pangan, terutama dalam bentuk subsidi atau hibah alat pertanian. Ia juga menyarankan agar dibangun koperasi yang dapat menyewakan alat-alat modern kepada petani. “Dengan cara ini, petani akan lebih mudah mengakses teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas mereka,” katanya.
Lebih lanjut, Sigit menekankan pentingnya mekanisasi pertanian untuk menarik minat generasi muda. “Kalau semuanya masih serba tradisional, generasi muda pasti enggan terjun ke pertanian. Dengan mekanisasi, pekerjaan menjadi lebih ringan, efisien, dan tentunya hasil panen lebih optimal,” tambahnya.(adv)